Nama aslinya adalah Mareyke Tamunu, dilahirkan dari pasangan orangtua yang berdarah manado. Lahir dan dibesarkan di kota Bandung, pada tanggal 10 Mei 1968. Sebuah kota yang penuh dengan nuansa seni.
Kegiatan seni sudah dimulai ibu Mareyke sejak kecil. Walaupun menyanyi adalah hobinya sejak di bangku Sekolah Dasar, tetapi dalam setiap kesempatan dan acara-acara selalu diminta untuk membacakan puisi. Hingga menginjak usia remaja di Sekolah Menengah Pertama, beliau sempat menjuarai beberapa kejuaraan dibidang seni, diantaranya juara II lomba baca prosa tingkat SMP se Bandung raya, kemudian di tingkat SMA sebagai juara I lomba baca puisi se Bandung raya. Bahkan juga pernah mendapat penghargaan dari PBB karena puisi yang dibuatnya termasuk dalam 10 besar karya yang terpilih dalam rangka hari kemerdekaan salah satu negara yang sedang berkembang pada waktu itu.
Ibu Mareyke mulai serius mendalami musik klasik ( atau lebih awam disebut sebagai penyanyi seriosa) yaitu semenjak tinggal di Jogjakarta. Menetap disana selama beberapa tahun karena harus melanjutkan sekolah di tingkat universitas. Dikota inilah beliau bertemu dengan seorang ahli musik terkenal yang kemudian menjadi pembimbingnya di dunia tarik suara, khususnya seriosa. Namanya adalah (Alm) Bpk. Liberty Manik Atau lebih terkenal dengan sebutan "Opung Manik", salah seorang pencipta lagu wajib nasional "Desaku" dan "Satu Nusa Satu Bangsa". Bapak L.Manik adalah seorang ahli musik lulusan German yang sangat berprestasi, karena mendapatkan predikat cum laude. Beliau mengajarkan banyak hal mengenai tehnik-tehnik vocal yang baik. Bersama bapak L.Manik, sempat bergabung dalam sebuah paduan suara untuk sebuah konser "Weichnachtsoratorium" di Jogja, juga tergabung dalam paduan suara wanita untuk mengikuti beberapa konser disana. Hingga akhirnya terpilih mewakili Jogja dalam Pesparani Tingkat Nasional di kota Semarang.
Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, ibu Mareyke mendapat tugas di Jakarta. Namun tugas yang diembannya pada waktu itu membuatnya merasa tidak nyaman. Akhirnya memilih pulau Bali sebagai tempat tinggal dan menetap disana. Kemudian karena keinginan untuk mendalami musik klasik semakin besar, akhirnya belajar musik dari ABRSM (Assossiated Board of the Royal Schools of Music) yang berpusat di London. Banyak belajar teori musik dari ABRSM, supaya antara teori musik dan praktek bisa seimbang. Ibu Mareyke kemudian berkembang menjadi seorang penyanyi seriosa (penyanyi musik klasik). Menyanyi dalam beberapa event. Lagu ciptaannya yang pertama dinyanyikan oleh sebuah kelompok paduan suara salah satu perusahaan di Bali. Menjadi instructur paduan suara di beberapa tempat. Kerinduannya pada musik klasik sangatlah besar. Dan hal itu diwujudkan dengan berdirinya Indonesia Music Talent di Bali sebagai sarana pelestarian musik klasik. Beliau berharap dapat melestarikan musik klasik sebagai induk dari semua perkembangan musik yang ada.
Terimakasih.